Press ESC to close

Reportase | Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim bagi Dokter dan Bidan di Fasyankes Tingkat FKTP di Kabupaten Kepulauan Aru

Kabupaten Kepulauan Aru, 9 – 13 Desember 2024

Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim bagi Dokter dan Bidan di Fasyankes Tingkat FKTP – Kabupaten Kepulauan Aru. Dalam upaya meningkatkan cakupan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)”. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 9 hingga 13 Desember 2024, bertempat di Hotel Apex, Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua jenis kanker dengan insidensi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2018, insidensi kanker payudara mencapai 42,1 per 100.000 penduduk, sementara kanker leher rahim mencapai 23,4 per 100.000 penduduk. Meski prevalensi kanker di Indonesia hanya 1,8 per 1.000 penduduk (Riskesdas 2018), banyak kasus baru ditemukan pada stadium lanjut akibat kurangnya deteksi dini.

Di Kabupaten Kepulauan Aru, cakupan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara masih rendah, dengan hanya 15% perempuan usia 30-50 tahun yang telah menjalani pemeriksaan pada tahun 2023. Dari 30 puskesmas yang ada, hanya enam puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan terlatih untuk melakukan skrining kanker. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis di wilayah tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis, khususnya dokter dan bidan, dalam mendeteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim, serta memberikan tindak lanjut yang tepat bagi pasien. Dengan pendekatan klasikal dan praktik langsung di puskesmas, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kanker di tingkat layanan kesehatan primer.

Menurut dr. Wati Gunawan, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan deteksi dini kanker. Kami berharap tenaga medis yang telah dilatih dapat memberikan kontribusi nyata dalam menekan angka morbiditas dan mortalitas akibat kanker. Pelatihan ini terdiri dari sesi klasikal di kelas dan praktik lapangan di puskesmas.

Hari pertama (9 Desember 2024) diawali dengan pembukaan resmi oleh dr. Wati Gunawan, M.Kes., serta pengantar pelatihan dari tim Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Agus Salim, MPH. Materi yang disampaikan mencakup kebijakan program penanggulangan kanker, epidemiologi kanker payudara di Indonesia, serta strategi penguatan capaian deteksi dini yang dipandu oleh dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., Ph.D., Sp.OG (K), dr. Yosi Tamara, Sp.OG., dan dr. Sulaia Sangadji. Pada hari kedua (10 Desember 2024), peserta mempelajari teknik deteksi dini kanker payudara, termasuk pemeriksaan fisik dan penggunaan alat bantu. Narasumber utama, seperti dr. Yosi Tamara, Sp.OG, dan dr. Sulaia Sangadji, memberikan panduan praktis untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mendeteksi tanda-tanda awal kanker.

Pada hari ketiga (11 Desember 2024), fokus pelatihan beralih ke kanker leher rahim, di mana peserta mendapatkan pelatihan mengenai metode deteksi dini menggunakan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan tindak lanjut lesi pra-kanker dengan krioterapi. Sesi ini dipandu secara daring oleh Dr. dr. Moh Nailul Fahmi, SpOG, Subsp. Onk. Selanjutnya, pada hari keempat dan kelima (12–13 Desember 2024), peserta melakukan praktik langsung di Puskesmas Dobo dan Puskesmas Siwalima. Kegiatan mencakup pemeriksaan IVA, krioterapi, promosi kesehatan, dan pencatatan hasil deteksi dini, dengan pendampingan dari dokter spesialis, seperti dr. Yosi Tamara, Sp.OG dan dr. Diannisa Ikarumi Enisar Sangun, Sp.OG., serta bidan senior yang berasal Kabupaten Kepulauan Aru yakni Hilya Wael, Amd.Keb., dan Vina Julinda Masbaitubun Amd.Keb.

Penutupan dilakukan oleh dr. Wati Gunawan, M.Kes., yang menyampaikan peserta setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan mampu melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim sesuai standar, memberikan tindak lanjut yang tepat bagi pasien dengan lesi pra kanker, dan  meningkatkan kesadaran masyarakat melalui promosi kesehatan dan konseling.

Sebelum menutup pelatihan, Agus Salim, MPH menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga membangun komitmen mereka untuk menjadi agen perubahan dalam pencegahan kanker di tingkat komunitas. Diharapkan cakupan deteksi dini kanker di Kabupaten Kepulauan Aru dapat meningkat signifikan, sehingga kasus kanker dapat ditemukan lebih awal dan ditangani dengan lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi model kolaborasi yang efektif antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan fasilitas kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

Reporter: Agus Salim, MPH (Divisi Public Health, PKMK UGM)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adffffpiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.hjhjhjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh