Kabupaten Kepulauan Aru, 11 – 13 Desember 2024
Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas, dan SHK bagi Bidan – Kabupaten Kepulauan Aru. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru menyelenggarakan pelatihan “Pelayanan Antenatal Care (ANC), Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi Bidan”. Pelatihan ini juga didukung oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK Universitas Gadjah Mada sebagai mitra strategis dalam pengembangan kapasitas tenaga kesehatan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 11 hingga 13 Desember 2024, bertempat di Hotel Apex, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di wilayah tersebut.
Angka kematian ibu dan bayi masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kepulauan Aru. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, penyebab utama kematian ibu adalah komplikasi selama kehamilan dan persalinan, sementara kematian bayi sering kali disebabkan oleh kelainan bawaan seperti hipotiroid kongenital yang tidak terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, khususnya bidan, menjadi prioritas dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak. Pelatihan ini melibatkan bidan-bidan dari seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Aru yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Dengan pendekatan kombinasi teori dan praktik langsung, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang terintegrasi.
Menurut dr. Wati Gunawan, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Dengan kompetensi yang lebih baik, bidan dapat memberikan pelayanan yang optimal, mulai dari masa kehamilan, persalinan, hingga masa nifas.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu sesi klasikal di kelas dan on-the-job training (OJT) di fasilitas kesehatan. Hari Pertama (11 Desember 2024), kegiatan diawali dengan pembukaan resmi oleh dr. Wati Gunawan, M.Kes., dan pengantar pelatihan oleh Agus Salim, MPH, dari PKMK UGM. Materi yang disampaikan meliputi kebijakan dan strategi penurunan AKI dan AKB, kolaborasi interprofesi dalam tata laksana pra-rujukan maternal, serta pelayanan antenatal care (ANC). Narasumber utama, seperti dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH, Ph.D., Sp.OG (K), memberikan pemaparan secara daring mengenai pentingnya pelayanan ANC yang berkualitas. Pada sesi berikutnya, peserta mendapatkan materi tentang asuhan persalinan (intranatal care), asuhan masa nifas (postnatal care), dan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Sesi ini dipandu oleh dr. Esti Utami Risanto, Sp.O.G., Subsp.Obginsos., dan dr. Yosi Tamara, Sp.OG. Hari pertama ditutup dengan diskusi interaktif tentang skrining hipotiroid kongenital (SHK) oleh Arni Rumalutur dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
Hari Kedua (12 Desember 2024), peserta melanjutkan pelatihan dengan praktik langsung (on-the-job training) di RSUD Cendrawasih Dobo dan Puskesmas Siwalima. Kegiatan meliputi praktik pelayanan ANC, asuhan persalinan, dan asuhan masa nifas. Peserta juga dilatih untuk melakukan skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir. Pendampingan dilakukan oleh dokter spesialis dan bidan senior, seperti dr. Diannisa Ikarumi Enisar Sangun, Sp.OG., dan Arni Rumalutur. Pendamping juga didampingi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru, mereka adalah bidan senior yakni Rima dan Ani Matukota. Selain itu, hari Ketiga (13 Desember 2024), di hari terakhir, peserta melanjutkan praktik lapangan dengan fokus pada penyelesaian logbook dan diskusi studi kasus. Peserta juga mengikuti sesi rencana tindak lanjut (RTL) yang dipandu oleh Agus Salim, MPH. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan kompetensi peserta, serta penutupan resmi oleh dr. Wati Gunawan, M.Kes.
Wati Gunawan, M.Kes menutup kegiatan pelatihan dengan menyampaikan bahwa peserta diharapkan mampu memberikan pelayanan antenatal, persalinan, dan nifas sesuai standar; melakukan skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir; serta peserta mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi di fasilitas kesehatan masing-masing.
Sebelum menutup pelatihan, Agus Salim, MPH menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga membangun komitmen para bidan untuk menjadi garda terdepan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, diharapkan juga para bidan di Kabupaten Kepulauan Aru dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Program ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung transformasi kesehatan nasional dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah terpencil.
Reporter: Agus Salim, MPH (Divisi Public Health, PKMK UGM)