Press ESC to close

Tribute to Hari Kesehatan Dunia 7 April 2025, Kesehatan Ibu dan Anak: Rising the Well-being, from The Beginning

Indonesia menduduki peringkat kedua dengan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB) tertinggi se negara ASEAN sebesar 189 per 100.000 jiwa (data Badan Pusat Statistik, 2020),  dengan urutan pertama diduduki oleh Laos dengan angka kematian mencapai 357 per 100.000 jiwa. Bukan bangga, predikat ini justru membawa Indonesia pada kegawatdaruratan!

Tanggal 7 April diperingati sebagai hari kesehatan sedunia, dengan tema tahun ini yaitu Pentingnya Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir sebagai langkah awal menuju masa depan yang cerah dan penuh harapan. Setiap tema yang diusung membawa harapan dan misi untuk membawa Indonesia yang lebih sejahtera dengan angka harapan hidup yang tinggi. Tampaknya, misi ini membawa tantangan besar, mengacu pada data AKI dan AKB yang masih tinggi. Lantas mengapa isu ini menjadi penting? Apa yang terjadi bila problematika ini tak kunjung usai?

Ibu memiliki peran besar dalam keluarga. Kestabilan, kehangatan, dan kasih sayang merupakan pondasi untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera. Bukan hanya sebagai pengasuh, ibu turut andil dalam penyediaan gizi yang baik dalam keluarga dan menjadi poros manajemen finansial rumah tangga. Ibu merupakan sosok penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dari rumah. Berdasarkan fakta tersebut maka kematian ibu sangat berdampak pada stabilitas ekonomi keluarga.

Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu di Kementerian Kesehatan mencatat, angka kematian ibu meningkat dari 4.005 di tahun 2022 menjadi 4.129 di tahun 2023. Terdapat 2 hal utama penyebab kematian ibu di Indonesia, yang pertama terlambat dalam penegakan diagnosis, yang kedua terlambat dalam merujuk ke fasilitas kesehatan yang memadai. Keterlambatan berawal dari ketidaktahuan ibu terhadap kondisi kehamilannya. Untuk mencegah hal itu, tenaga kesehatan dan ibu hamil harus bersinergi untuk mengupayakan kesehatan ibu dan bayi melalui penegakan layanan kesehatan secara holistik dan komprehensif.

Layanan Antenatal Care merupakan salah satu upaya untuk mengontrol kondisi kesehatan ibu dan bayi, sehingga keterlambatan diagnosis dan penanganan diantisipasi tidak akan terjadi. Antenatal Care memungkinkan ibu mendapatkan perawatan dan monitoring kesehatan sejak trimester pertama, kedua , hingga ketiga menjelang kelahiran. Kebijakan Kemenkes untuk ibu hamil yaitu mendapatkan pelayanan antenatal minimal 6 kali. Kunci utama keberhasilan layanan ini juga terletak pada kepatuhan ibu untuk melakukan kunjungan ke dokter, sehingga pemantauan berjalan dengan intensif dan tidak ada kecolongan. Dengan begitu Indonesia dapat seiring waktu untuk mewujudkan salah satu target global pada Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) hingga mencapai 70 kematian setiap 100.000 kelahiran hidup.

Angin segar, Survey Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat 6 dari 10 (57,8%) ibu hamil di Indonesia telah mendapatkan pelayanan Antenatal secara terpadu dan berkualitas (SKI,2023). Sebanyak 90% ibu hamil telah melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat dipastikan persalinan berjalan dengan aman oleh tenaga kesehatan yang profesional. Meski begitu pencapaian ini masih harus ditingkatkan, mengingat masih adanya gap yang cukup besar pada continuum of care atau kontinuitas pemanfaatan pelayanan kesehatan dari kunjungan pertama hingga terakhir dengan presentase yang masih lebih dari 40%.

Kesehatan bayi bermula sejak para calon ibu mempersiapkan kehamilannya. Melalui apa yang dikonsumsi, kebiasaan kesehatan apa saja yang dilakukan, serta awarenessnya terhadap kesehatan merupakan pondasi untuk membentuk janin yang kuat, terhindar dari resiko bayi berat lahir rendah (BBLR), hingga akhirnya dapat lahir menjadi bayi yang sehat dan cerdas. Sejalan dengan itu, maka mari membangun pondasi kesejahteraan sejak dini. Sesuai dengan tema hari kesehatan sedunia tahun 2025 yaitu Healthy Beginning, Hopeful Future. Semoga Indonesia bisa segera mewujudkan masa depan dengan penuh harapan baik melalui penguatan kesehatan ibu dan bayi.

Sumber:

  1. https://www.who.int/indonesia/id/news/events/detail/2025/04/07/default-calendar/world-health-day-2025–healthy-beginnings–hopeful-futures
  2. https://www.kemenpppa.go.id/page/view/MTIy
  3. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240125/3444846/utamakan-keselamatan-ibu/
  4. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/fact-sheet-survei-kesehatan-indonesia-ski-2023/

 

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adffffpiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.hjhjhjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh