Press ESC to close

Strava Showdown! Rutinitas Seimbangkan Jasmani dan Koneksi

Sumber gambar: freepik.com |

Semakin aware dengan kesehatan, kini Indonesia memasuki era tren baru yakni ajang menampilkan riwayat Strava di media sosial sebagai bentuk eksistensi terhadap aktivitas kebugaran. Strava merupakan salah satu aplikasi yang sedang populer untuk melacak aktivitas olahraga baik lari, bersepeda, jogging, dan olahraga lainnya. Tidak main-main, ternyata aktivitas olahraga dan update strava pada media sosial kini justru berkembang menjadi gaya baru dalam memperluas koneksi dan relasi ala generasi Z dan milenial. Pergeseran gaya hidup masyarakat yang lebih mengedepankan keseimbangan, turut mendorong perkembangan tren olahraga di Indonesia. Lari merupakan salah satu aktivitas olahraga yang sangat digandrungi akhir-akhir ini. Apakah benar kesadaran kesehatan masyarakat yang kian meningkat? atau timbul pola baru dalam tren kebugaran ini?

Beberapa penelitian memvalidasi bahwa olahraga lari banyak diminati karena esensi kemudahan, efisiensi, dan nilai praktisnya. Dari aspek kesehatan fisik, lari dapat secara signifikan mengontrol berat badan, tekanan darah, dan meningkatkan kebugaran jantung. Dari sisi psikologis, White et al. (2024) menemukan bahwa olahraga lari dapat meningkatkan pelepasan neurotransmiter seperti endorfin, serotonin, dan dopamin, dimana mereka memainkan peran penting dalam regulasi suasana hati, sehingga timbullah perasaan bahagia dan rasa puas secara menyeluruh. lari dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi, membantu proses relaksasi, dan juga meningkatkan kualitas tidur. Sederhananya, lari dapat menjadi alat terapeutik alami yang efektif untuk memperbaiki kondisi mental.

Disamping alasan kesehatan tersebut terdapat temuan menarik tentang olahraga lari. Lari kian populer sebagai bentuk aktualisasi diri dan media untuk mengekspresikan diri. Dalam konteks ini, momen berolahraga yang didokumentasikan cukup efektif dalam membangun motivasi sosial yang berdampak pada partisipasi khalayak. Hal ini dapat dibuktikan dengan komunitas olahraga yang semakin menjamur di sekitar kita. Dikutip dari Press Conference Strava Indonesia dalam laman Liputan 6, partisipasi klub lari di Indonesia meningkat hingga 83 persen pada tahun 2024. Tak hanya secara aktif mengadakan kegiatan berkumpul, momen sharing seputar kesehatan dan event olahraga menjadi poin positif yang dapat dipetik. Olahraga seringkali bersifat demikian, tidak perlu banyak orang untuk menemani kita memulainya, seiring waktu kita akan menemukan sendiri orang-orang dengan motivasi yang sama, yang akan menjadi support system dalam menjaga semangat hidup sehat.

Fenomena ini patut kita pandang sebagai langkah positif dalam mempromosikan hidup sehat. Popularitas strava dan olahraga pada era ini semoga dapat dimanfaatkan sebagai suatu momen yang dapat membangkitkan era hidup sehat yang jangka panjang dan berkelanjutan.

Penulis : Firda Alya (PKMK UGM)
Editor Naskah : dr. Arida Oetami, M.Kes

Sumber:

  1. Aisy, N. R., & Christin, M. (2025). Habitually posting: motivasi penggunaan media sosial saat berolahraga. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 11(1), 193–208.
  2. Deviana, T., & Savitri, S. I. (2024). Analisis Bibliometrik: Tren Penelitian tentang Olahraga Lari sebagai Kesehatan Mental. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(2), 556–566. https://doi.org/https://doi.org/10.62017/merdeka
  3. Sugiati, S., & Afiah, N. (2025). Tren Motivasi Pada Komunitas Pelari: Apakah Kesehatan Mental Lebih Dominan Daripada Kesehatan Fisik?. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 10(2), 45–56. https://doi.org/10.21067/jki.v10i2.11787
  4. White, R. L., Vella, S., Biddle, S., Sutcliffe, J., Guagliano, J. M., Uddin, R., Burgin, A., Apostolopoulos, M., Nguyen, T., Young, C., Taylor, N., Lilley, S., & Teychenne, M. (2024). Physical activity and mental health: A systematic review and best-evidence synthesis of mediation and moderation studies. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 21, 134. https://doi.org/10.1186/s12966-024-01676-6
  5. Syafei, Muhammad (2018) Penggunaan Fitur Aplikasi Nike + Run Club Sebagai Alat Aktualisasi Diri. PGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.
  6. Tren Olahraga 2024, Bukan Lagi Sekedar Lelah tapi Rutinitas Seimbang dan Koneksi Sosial. Liputan 6. Edisi 4 Desember 2024.
  7. Gumilar1, G., Kusmayadi, I. M., & Zulfan, I. (2018). Komunitas Olahraga Untuk Kaum Urban Bandung:Membangun Jaringan Komunikasi Melalui Media Sosial. Jurnal Riset Komunikaso, 1(1), 158–169.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adffffpiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.hjhjhjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh