Press ESC to close

Reportase Pertemuan 1 Serial Webinar Penyusunan Riset Implementasi Kebijakan Kesehatan

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK bersama Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan pertemuan pertama Serial Webinar Penyusunan Riset Implementasi Kebijakan Kesehatan pada Kamis (25/9/2025). Kegiatan dipandu oleh dr. Likke Prawidya Putri, MPH., PhD

selaku dosen dan peneliti FK-KMK UGM, dengan dua narasumber ahli di bidangnya, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D dan Prof. dr. Yodi Mahendradhata. MSc., PhD., FRSPH selaku Dekan FK-KMK UGM.

Acara dibuka oleh pengantar dari Laksono yang membahas tentang pentingnya riset implementasi dalam memahami dan mengatasi tantangan dalam implementasi kebijakan kesehatan, yang mencakup topik-topik seperti metodologi penelitian, keterlibatan pemangku kepentingan, dan kompleksitas implementasi kebijakan pada tingkat yang berbeda. Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2023 bahwa wewenang regulasi kini dikembalikan ke pemerintah, sehingga pemerintah diharapkan mampu menyusun kebijakan yang solutif untuk kesehatan dan melakukan pelaksanaannya dengan baik. Dalam konteks ini, urgensi dari riset implementasi adalah untuk menilai apakah suatu kebijakan telah berjalan dengan baik. Melalui pendekatan yang sistematis dan komprehensif, riset implementasi hadir untuk memahami dan mengatasi hambatan terhadap penyampaian intervensi, strategi, dan kebijakan kesehatan yang efektif dan berkualitas.

Sesi kedua, Yodi memberikan pengenalan awal tentang riset implementasi dalam konteks kebijakan kesehatan. Riset implementasi merupakan bagian dari strategi untuk mendorong keberhasilan implementasi dari kebijakan yang berbasis bukti. Dalam konteks ini, suatu riset implementasi bukan dinilai berdasarkan seberapa banyak publikasi yang telah dicapai, namun lebih kepada seberapa jauh ia dapat berdampak pada kebijakan kesehatan. Pada kerangka konseptual, posisi riset implementasi ini berada di tengah sebagai jembatan untuk melihat bagaimana ‘terbentuknya suatu kebijakan kesehatan’ dengan ‘penerapan dari kebijakan kesehatan’ tersebut. Sehingga terdapat berbagai variabel untuk menilai ini, seperti Acceptability, Adoption, Appropriateness, Feasibility, Fidelity, Implementation cost, Coverage, dan Sustainability. Terdapat empat strategi penentuan posisi untuk kebijakan: mengadopsi kebijakan baru, menerapkan yang sudah ada, memahami konteks yang mempengaruhi implementasi, dan menggunakan kebijakan sebagai strategi untuk meningkatkan implementasi. Beliau juga  menekankan pentingnya penelitian di masing-masing bidang ini untuk mengoptimalkan implementasi kebijakan kesehatan. Riset  implementasi dapat dilakukan pada skala yang berbeda, dari organisasi ke tingkat nasional, dan dapat memberikan wawasan berharga bahkan ketika diimplementasikan di daerah tertentu.

Di akhir sesi, kedua narasumber menyoroti akan tantangan strategi riset implementasi di Indonesia. Perlunya lembaga dan strategi implementasi nasional yang menekankan pentingnya jaringan dan mengkonsolidasikan penelitian di tingkat nasional. Ke depannya, riset implementasi diharapkan hadir sebagai suatu tools untuk mengevaluasi program dan kebijakan kesehatan yang ada untuk meningkatkan implementasi masa depan.

Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adffffpiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.hjhjhjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh